Sabtu, 08 Agustus 2009

"Jalanan di Panyabungan Timur"

Kondisi jalanan di Panyabungan Timur sungguh sangat menggelitik hati dan pikiran kita.Terutama bagi yang sering melintasi jalur ini.Pada saat tertentu sebenarnya kita bisa menikmati kondisi alam yang indah.Amit-amit itu terjadi dalam waktu yang lama,dalam sekejap konsentrasi kita akan hilang dengan kondisi jalan yang sungguh luar biasa.Pada sisi tertentu kita berada dalam sebuah realitas yang menyakitkan,ironi,tidak masuk akal,atau apapun istilah yang cocok untuk menggambarkan yang sedang terjadi.Kenyataannya jarak antara Panyabungan sebagai ibukota Madina dengan ujung Panyabungan Timur (maksudnya:Pagur) hanya 20 km.Sementara ada daerah-daerah yang lebih jauh namun sudah memiliki sarana jalan yang sangat memadai.Itu adalah ironi dan sangat susah diterima oleh akal setidaknya menurut pendapatku.Ada issue yang mengatakan bahwa pembangunan jalan di Panyabungan Timur tidak terealisasi karena adanya "suatu kepentingan politik tertentu"Artinya masyarakat Panyabungan Timur adalah suatu korban dari kepentingan itu.Untungnya (konon masyarakat Indonesia ga pernah rugi) itu hanyalah issue.Tapi,Bukankah issue itu adalah suatu "kebenaran" atau "ketidakbenaran" yang samar? selalu ada dua pilihan bukan?Mudah-mudahan issue itu tidak benarKita selalu berharap pemerintah segera merelisasikan pembangunan Jalan Panyabungan Timur.Walaupun ada yang mengatakan bahwa "di Indonesia ini berharap banyak terhadap pemerintah adalah sesuatu yang agak riskan".Apa hikmah yang dapat kita peroleh dari realitas ini? Setidaknya kalau pembangunan jalan ke Panyabungan Timur tidak pernah terealisasi itu akan membuka peluang baru bagi masyarakat panyabungan timur untuk mencaci maki dan mengkritik pemerintah yang sedang berkuasa.Atau mungkin mencari solusi alternative lainnya.Itu adalah sisi positive yang kita harapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar